Kawasan wisata Geopark atau taman alam batuan tua di Ciletuh Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, resmi dikukuhkan menjadi Geopark Nasional. Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengajukannya sebagai Global Geopark atau Geopark Internasional ke UNESCO tahun 2017.
Salah satu air terjun yang terdapat di kawasan Geopark Nasional Ciletuh. (Foto: courtesy geopark-ciletuh.blogspot.co.id)
Geopark atau kawasan wisata taman alam batuan tua Ciletuh di
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mendapatkan sertifikat sebagai Geopark
Nasional dari Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO dan Kementerian
ESDM karena telah memenuhi sejumlah persyaratan untuk sebuah taman bumi
atau geopark. Ketua Gugus Tugas Percepatan Geopark Ciletuh dari
Kementerian ESDM, Yunus Kusumahbrata mengatakan Ciletuh telah memenuhi
syarat untuk disebut sebagai geopark, antara lain karena memiliki
keragaman fenomena geologi, memiliki keragaman biologi, dan memiliki
keragaman budaya. Yunus menambahkan, pihaknya menerima dokumen usulan
Geopark Ciletuh pada 11 November 2015 lalu. Pengukuhan Ciletuh sebagai
geopark dilakukan berdasarkan standar geopark yang diterbitkan oleh
UNESCO. Hasilnya, Ciletuh pun layak ditetapkan sebagai Geopark Nasional.
Menurut Yunus, Geopark Nasional Ciletuh akan bisa menjadi Geopark
Internasional atau Global Geopark pada tahun 2017 mendatang setelah
dokumennya diserahkan kepada Global Geopark Network.
“Targetnya Desember 2017 itu menjadi Geopark Internasional, masuk dalam Global Geopark Network. Itu 2017. Makanya wajib 2015 (dikukuhkan sebagai Geopark Nasional), karena syaratnya 2 tahun setelah Geopark Nasional baru bisa menjadi Geopark Internasional. Makanya dikejar (penilaiannya) tahun ini besar-besaran,” kata Yunus.
Ahmad mengatakan, “Jadi harus dipelihara, jangan sampai ada kerusakan. Kawasan hutan di Ciletuh ada kawasan hutan milik pemerintah melalui Perhutani dan milik masyarakat luas. Saya percaya kalau hutan yang milik Perhutani bisa dijaga atau dipelihara dengan baik. Yang saya khawatirkan adalah kawasan hutan yang milik masyarakat luas. Makanya agar terpelihara dengan baik, hutan tersebut akan kami (Pemprov Jabar) beli saja lah.”
Sementara itu, pakar geopark dari UNESCO, Prof. Guy Martini mengatakan, saat ini di Indonesia baru ada Gunung Batur di Bali dan Geopark Gunung Sewu yang menjadi Global Geopark atau Geopark Internasional. Menurutnya, Ciletuh sangat berpotensi untuk bisa menjadi Global Geopark ketiga di Indonesia. Ia telah mengunjungi puluhan geopark di dunia, namun baru sekarang ada geopark, yaitu Geopark Ciletuh, yang didukung penuh oleh perusahaan BUMN dan memiliki tim yang sangat kuat. Guy menambahkan, tim Geopark Ciletuh juga harus bekerja keras karena kawasan Geopark Ciletuh harus diperluas ke arah utara agar bisa diintegrasikan dengan kawasan wisata Pantai Pelabuhan Ratu.
“Karena keunikan Ciletuh itu bisa menjadi UNESCO Global Geopark. Tidak hanya menjadi UNESCO Global Geopark tapi bisa menjadi pilot project untuk UNESCO Global Geopark karena keunikannya ada support dari corporate (BUMN),” kata Martini.
Geopark Nasional Ciletuh di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merupakan kawasan wisata alam yang sarat dengan pemandangan yang indah. Selain dikelilingi dengan perbukitan yang hijau, kawasan geopark ini juga memiliki air terjun di antara tebing bebatuan. Batuan alam yang terdapat di geopark ini merupakan hasil sedimentasi berbagai fosil, patahan, dan lempengan bumi puluhan juta tahun silam. Setelah menyandang gelar sebagai Geopark Nasional, Ciletuh akan terus mengalami pemeliharaan dan pengembangan. Pasalnya, konsep geopark berbeda dengan konsep objek wisata yang lain. Geopark harus menjamin masyarakat sekitarnya bisa sejahtera.
“Targetnya Desember 2017 itu menjadi Geopark Internasional, masuk dalam Global Geopark Network. Itu 2017. Makanya wajib 2015 (dikukuhkan sebagai Geopark Nasional), karena syaratnya 2 tahun setelah Geopark Nasional baru bisa menjadi Geopark Internasional. Makanya dikejar (penilaiannya) tahun ini besar-besaran,” kata Yunus.
Pemandangan Geopark Nasional Ciletuh yang dikelilingi perbukitan hijau. (Foto: courtesy geopark-ciletuh.blogspot.co.id)
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, setelah Ciletuh
mendapatkan sertifikat sebagai Geopark Nasional, pihaknya akan terus
memelihara dan mengembangkan kawasan wisata tersebut sehingga layak
untuk dijadikan sebagai Geopark Internasional atau Global Geopark. Salah
satu yang akan dikembangkan yaitu sektor transportasi di sekitar
kawasan tersebut, pemberdayaan masyarakat sekitar, serta pembenahan dan
pengelolaan kawasan Ciletuh. Pemerintah Provinsi Jawa Barat sendiri akan
memperkenalkan Geopark Ciletuh kepada dunia lewat forum Global Geoparks
Network di Osaka, Jepang, pada 15 September 2017. Jika kawasan Geopark
Nasional Ciletuh sudah diakui dunia pada 2017, maka Geopark ini bisa
menjadi taman rekreasi dan penelitian, sekaligus memberdayakan ekonomi
masyarakat. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan berupaya agar
kawasan Ciletuh tetap terjaga dengan baik. Bahkan, pihaknya juga akan
membeli kawasan yang menentukan keselamatan keanekaragaman hayati di
Ciletuh untuk dihutankan.Ahmad mengatakan, “Jadi harus dipelihara, jangan sampai ada kerusakan. Kawasan hutan di Ciletuh ada kawasan hutan milik pemerintah melalui Perhutani dan milik masyarakat luas. Saya percaya kalau hutan yang milik Perhutani bisa dijaga atau dipelihara dengan baik. Yang saya khawatirkan adalah kawasan hutan yang milik masyarakat luas. Makanya agar terpelihara dengan baik, hutan tersebut akan kami (Pemprov Jabar) beli saja lah.”
Sementara itu, pakar geopark dari UNESCO, Prof. Guy Martini mengatakan, saat ini di Indonesia baru ada Gunung Batur di Bali dan Geopark Gunung Sewu yang menjadi Global Geopark atau Geopark Internasional. Menurutnya, Ciletuh sangat berpotensi untuk bisa menjadi Global Geopark ketiga di Indonesia. Ia telah mengunjungi puluhan geopark di dunia, namun baru sekarang ada geopark, yaitu Geopark Ciletuh, yang didukung penuh oleh perusahaan BUMN dan memiliki tim yang sangat kuat. Guy menambahkan, tim Geopark Ciletuh juga harus bekerja keras karena kawasan Geopark Ciletuh harus diperluas ke arah utara agar bisa diintegrasikan dengan kawasan wisata Pantai Pelabuhan Ratu.
“Karena keunikan Ciletuh itu bisa menjadi UNESCO Global Geopark. Tidak hanya menjadi UNESCO Global Geopark tapi bisa menjadi pilot project untuk UNESCO Global Geopark karena keunikannya ada support dari corporate (BUMN),” kata Martini.
Geopark Nasional Ciletuh di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merupakan kawasan wisata alam yang sarat dengan pemandangan yang indah. Selain dikelilingi dengan perbukitan yang hijau, kawasan geopark ini juga memiliki air terjun di antara tebing bebatuan. Batuan alam yang terdapat di geopark ini merupakan hasil sedimentasi berbagai fosil, patahan, dan lempengan bumi puluhan juta tahun silam. Setelah menyandang gelar sebagai Geopark Nasional, Ciletuh akan terus mengalami pemeliharaan dan pengembangan. Pasalnya, konsep geopark berbeda dengan konsep objek wisata yang lain. Geopark harus menjamin masyarakat sekitarnya bisa sejahtera.
Source : http://www.voaindonesia.com/content/unesco-kukuhkan-ciletuh-sebagai-geopark-nasional/3120599.htm